Kasus Raya: Peringatan bagi Pemerintah, Bukan Tragedi, Tapi Cermin Akses Kesehatan yang Lemah

Posted on

Kecaman atas Kematian Balita di Sukabumi dan Tantangan Akses Kesehatan

Kematian balita bernama Raya akibat penyakit meningitis TB dan helmintiasis di Sukabumi menjadi peringatan keras tentang ketidakmampuan sistem kesehatan dalam menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Kasus ini menunjukkan betapa rapuhnya akses layanan kesehatan bagi anak-anak di pelosok, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Daerah Pemilihan Sukabumi, Zainul Munasichin, menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Raya. Ia mengatakan bahwa kasus ini bukan hanya tragedi individu, tetapi juga cerminan dari masalah yang lebih besar dalam sistem kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Menurut Zainul, pemerintah harus lebih peka dan proaktif dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai.

“Saya sangat berduka atas meninggalnya ananda Raya. Ini bukan sekadar tragedi, tapi cermin masih lemahnya akses kesehatan di pedesaan, di daerah-daerah terpencil. Kita semua, terutama pemerintah, harus lebih peka dan agresif dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Zainul menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah melakukan pemetaan dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, terutama di wilayah pelosok Sukabumi. Ia menekankan pentingnya pendekatan jemput bola dalam upaya preventif dan kuratif. Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih proaktif melaporkan kondisi kesehatan warga sekitar kepada aparat desa, puskesmas, atau dinas terkait. Solidaritas dan kepekaan sosial dari masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada lagi warga yang luput dari perhatian.

“Kami juga membuka posko pengaduan dan pelaporan di Dapil Sukabumi. Jika masyarakat menemukan warga yang membutuhkan bantuan, terutama terkait kesehatan, silakan langsung melapor kepada tim kami di lapangan. Kami siap menjembatani ke instansi terkait,” tambahnya.

Kunjungan Staf Khusus Menteri dan Perhatian terhadap Kondisi Keluarga

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang Mobilisasi Sumberdaya Bencana, Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Beta, mengunjungi kediaman almarhumah Raya di Desa Cinaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ia menyampaikan bahwa tugas utamanya adalah meninjau langsung dan mengidentifikasi kejadian yang dialami balita tersebut.

Luthfie menyoroti bahwa kasus Raya menjadi alarm penting bahwa masalah kesehatan anak tidak boleh dianggap sepele. Situasi ini tidak boleh terulang kembali karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. Ia menegaskan bahwa pemerintah ingin hadir di setiap permasalahan yang ada di masyarakat, karena kalau masyarakat tidak kuat, bangsa ini pun tidak akan bisa apa-apa.

Evaluasi Kondisi Rumah dan Rencana Perbaikan

Selama kunjungan, Luthfie meninjau kondisi rumah keluarga almarhumah yang memprihatinkan dan kurang layak huni. Rumah tersebut berdiri di lahan rawan longsor dengan fasilitas sanitasi yang tidak layak, sirkulasi udara yang minim, serta berdekatan dengan kandang ternak. Menurutnya, hal tersebut perlu segera dibenahi.

Ia mengungkapkan rencana membongkar rumah dan membangunnya secara permanen, termasuk WC Komunal dan sanitasi layak yang bersumber dari dana Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Namun, karena lahannya labil dan rawan bencana, ia menyarankan pertimbangan serius sebelum pembangunan. Dari sisi sanitasi juga harus dibenahi, termasuk pemindahan kandang ternak.

Luthfie menambahkan bahwa pembangunan rumah akan dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar, melibatkan aparat Masyarakat, TNI/Polri secara swakelola, serta memperhatikan aspek legalitas lahan tempat rumah yang akan dibangun. Rencana awal adalah membangun rumah sehat sederhana berukuran 7 X 5 m². Selain itu, perlu mitigasi rawan longsor dengan pembangunan talud (dinding penahan tanah) dan perbaikan akses jalan menuju rumah.

Perhatian terhadap Kondisi Keluarga Korban

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir perwakilan Kemendukbangga, camat, kepala desa, perwakilan TNI/Polri, dan perangkat daerah setempat untuk menindaklanjuti langkah penanganan. Kemenko PMK juga menyerahkan bantuan berupa 25 paket sembako serta peralatan sekolah.

Kondisi keluarga korban juga menjadi perhatian. Ayah dan ibu Raya saat ini masih menjalani perawatan di RS Bandung, sementara kakak almarhumah (7 tahun) mengalami gangguan kesehatan dan perlu pendampingan berkelanjutan, baik dari sisi gizi maupun pendidikan.