5 Pelajaran Mendalam dari Film Bertaut Rindu

Posted on

Film Menggabungkan Rindu: Semua Mimpi Layak Dihargaiyang dipandu oleh Rako Prijanto dan dibintangi Adhisty Zara serta Ari Irham hadir dengan alur yang mengharukan. Pesan dari film ini penuh makna mendalam terkait kehidupan, cinta, dan ikatan keluarga.

Film yang dirilis pada 31 Juli 2025 ini mengisahkan kisah Jovanka (Adhisty Zara) dan Magnus (Ari Irham), dua remaja yang sama-sama mengalami luka dari keluarga dan saling membantu menyembuhkan satu sama lain. Dengan perjalanan emosional para tokohnya, film ini menyajikan beberapa pelajaran penting yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut kamisudah mengumpulkan beberapa pelajaran dari filmBertaut Rindu secara lebih lengkap.

Penasaran? Yuk, disimak!

1. Kasih yang tulus sebagai sistem pendukung

Salah satu pesan paling kuat dalamBertaut Rindumengenai bagaimana kasih yang tulus bisa menjadi dasar kekuatan seseorang.

Melalui hubungan Jovanka dan Magnus, film ini menegaskan bahwa cinta sejati tidak hanya terbatas pada perasaan romantis, tetapi juga melibatkan menjadi benteng yang kuat untuk orang yang kita cintai.

Jovanka dan Magnus, yang keduanya mengalami luka batin akibat pengalaman keluarga yang menyakitkan, tampaknya menemukan kekuatan melalui keberadaan satu sama lain.

Kehadiran Jovanka memberikan semangat baru bagi Magnus yang selama ini tertutup dan taat pada keinginan orangtuanya tanpa pernah menyampaikan pendapatnya sendiri. Di sisi lain, perhatian Magnus membuat Jovanka merasa berharga dan dicintai dalam perjuangannya menghadapi perceraian orangtuanya.

Film ini mengajarkan bahwa support systemyang didirikan berdasarkan kasih yang tulus akan menciptakan tempat yang nyaman bagi seseorang untuk berkembang, belajar dari kesalahan, dan bangkit kembali setelah jatuh. Kasih yang tulus berfungsi sebagai obat penyembuh dan membawa harapan dalam kehidupan, bukan yang membatasi.

2. Persahabatan yang autentik

Bertaut Rindujuga menekankan kepentingan persahabatan yang tulus dalam perjalanan hidup seseorang.

Film ini menyajikan gambaran tentang bagaimana hubungan yang tulus tidak hanya muncul ketika kita merasa bahagia, tetapi juga saat kita berada di masa paling sulit dalam hidup.

Melalui hubungan antara Jovanka dan Magnus, kita dapat melihat bagaimana keduanya tidak hanya menjadi pasangan kekasih, tetapi juga teman dekat yang saling memberi dukungan. Mereka belajar untuk saling memahami dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi lingkungan yang sering kali tidak ramah.

Dua tokoh ini menunjukkan bahwa persahabatan yang sebenarnya melibatkan kemauan untuk mendengarkan, memperhatikan, dan hadir ketika diperlukan.

Sama halnya dengan teman dekat Magnus yang bernama Koko dan Maria, yang juga merupakan sahabat dari Jovanka. Mereka selalu siap membantu dan hadir ketika dibutuhkan.

Film ini menyampaikan bahwa persahabatan yang tulus tidak ragu untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang penuh kasih.

Jovanka dan Magnus saling memberi semangat untuk menghadapi luka masing-masing, serta membentuk ruang yang aman di antara keduanya.

3. Jangan memaksa anak untuk memilih jalan hidupnya sendiri

Pesan lain yang penting dari film ini, salah satunya adalah kritik terhadap orang tua yang memaksakan keinginan hidup kepada anak-anak mereka.

Bertaut Rindusecara jelas menggambarkan melalui tokoh Magnus yang selama ini “selalu taat pada keinginan orangtuanya tanpa pernah menyampaikan pendapatnya sendiri”. Kondisi ini menyebabkan Magnus menjadi seseorang yang tertutup dan menyimpan banyak luka batin.

Film ini menyampaikan bahwa setiap individu berhak menentukan jalannya hidup sendiri dan memiliki suara yang pantas didengar. Orang tua memang memainkan peran penting dalam memberikan petunjuk dan saran, tetapi mereka tidak boleh memaksakan keinginan mereka dengan mengabaikan pendapat dan keinginan anak.

Saat pilihan hidup dipaksakan dan suara anak tidak pernah dianggap, yang terjadi bukanlah kebahagiaan, melainkan seseorang yang tertutup dan penuh luka batin seperti yang dirasakan Magnus.

Film ini mengingatkan bahwa mencintai anak berarti memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pendapat dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

4. Perawatan dan komunikasi yang tidak baik dapat menyebabkan masalah yang buruk

Bertaut Rindusecara jelas menunjukkan bagaimana gaya pengasuhan dan komunikasi yang tidak baik mampu menyebabkan luka batin yang dalam pada anak.

Film ini menggambarkan dua bentuk komunikasi keluarga yang tidak sehat. Melalui tokoh Jovanka yang mengalami luka psikologis akibat perceraian orangtuanya, serta Magnus yang selalu diabaikan pendapatnya oleh orang tua.

Jovanka harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan akibat perceraian orangtuanya serta dampak emosional yang muncul. Sementara itu, Magnus, meskipun tumbuh dalam keluarga yang utuh, justru mengalami ketidakadilan emosional karena pendapatnya tidak pernah dianggap, sehingga membuatnya menjadi seseorang yang tertutup dan penuh luka batin.

Film ini mengajarkan bahwa parentingKomunikasi yang efektif memerlukan interaksi dua arah yang sehat. Berbeda dengan Magnus, perasaan dan pikirannya sering diabaikan, sehingga membuatnya merasa tidak berharga. Sementara itu, komunikasi Jovanka dengan ayahnya menjadi tidak baik. Hal ini terjadi karena ayahnya mengabaikan perasaan Jovanka yang sedang sakit akibat perceraian dan malah menghakiminya.

Seharusnya orang tua dan anak perlu saling berkomunikasi, saling memahami, serta saling menghargai antara satu sama lain.

5. Selalu ingat bahwa kamu memiliki nilai yang tinggi

Pesan terakhir dan mungkin yang paling mendasar dariBertaut Rindusetiap orang memiliki nilai dan ciri khas yang berbeda-beda.

Tagline lengkap film ini adalah Semua Impian Berhak Dirayakanseakan memperkuat pesan bahwa setiap impian, sekecil apa pun, pantas untuk dipertahankan dan diwujudkan.

Melalui kisah Jovanka dan Magnus, film ini menunjukkan bahwa meskipun keduanya mengalami luka batin yang dalam, mereka masih memiliki nilai dan kemampuan untuk meraih kebahagiaan.

Jovanka yang terkena dampak dari perceraian orangtuanya dan Magnus yang merasa kesepian karena tidak pernah dianggap pendapatnya. Akhirnya mereka menyadari bahwa mereka berharga dan pantas dicintai.

Film ini menyampaikan bahwa harga diri seseorang tidak ditentukan oleh kondisi keluarga, luka masa lalu, atau persetujuan orang lain.

Saat Jovanka dan Magnus saling memberi ruang untuk memulihkan diri, mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki luka dan pengalaman traumatis sendiri, tetapi hal itu tidak mengurangi harga diri dan nilai mereka.

Mengasihi diri sendiri serta menghargai ciri khas yang dimiliki menjadi dasar penting dalam membangun hubungan yang baik dan menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih percaya diri.

Berikut adalah ringkasan beberapa pelajaran dari filmBertaut Rindu. Jangan lupa menyaksikan film tersebutBertaut Rindu di bioskop favorit kalian nanti, Ma.

Adhisty Zara Mengungkap Kesamaan Diri dengan Jovanka dalam Film Bertaut Rindu 7 Fakta dan Ringkasan Film Bertaut Rindu, yang Diperankan oleh Adhisty Zara Makna dan Arti Keluarga bagi Adhisty Zara, Sebagai Sistem Dukungan Utama